Langsung ke konten utama

PERSENTASE MENINGKATNYA ANGKA KEMATIAN IBU, BUKTI LEMAHNYA PENGELOLAAN KESEJAHTERAAN SISTEM KAPITALISME

Oleh : Ummu Khadijah


Meningkatnya Angka Kematian Ibu (AKI) di era kapitalisme


Dilansir dari voaindonesia.com


4 badan PBB dan Bank Dunia Yaitu WHO, UNICEF, UNFPA, grup bank dunia dan UNUNDESA bidang kependudukan melaporkan dan memperkirakan, satu perempuan meninggal setiap dua menit, selama kehamilan atau persalinan. Sebagian besar penyebabnya bisa dicegah. Dalam statistik laporan pada tahun 2020 mencatat, sekitar 287.000 perempuan di seluruh dunia meninggal terkait kehamilan dan persalinan. Hal ini setara dengan 800 kematian sehari, atau satu kematian setiap dua menit.


Terkhususnya Afghanistan yang memiliki tingkat kematian ibu melahirkan yang jauh lebih tinggi dibanding gabungan enam negara tetangganya, hal ini tercantum melalui laporan Badan Kesehatan Dunia (WHO) yang dirilis pada Kamis, 23 Februari 2023.Terdapat 620 kematian per 100.000 kelahiran hidup di Afghanistan. Jumlah tersebut merupakan jumlah tertinggi di Asia.


Juru bicara Doctors Without Borders MSF Brienne Prusak mengatakan, larangan yang diberlakukan Taliban terhadap perempuan, baik untuk menempuh pendidikan maupun untuk bekerja, telah “mencegah perempuan mengaksesJuru bicara Doctors Without Borders MSF Brienne Prusak mengatakan kepada VOA, larangan yang diberlakukan Taliban terhadap perempuan, baik untuk menempuh pendidikan maupun untuk bekerja, telah mencegah perempuan mengakses layanan kesehatan. Kondisi semakin diperburuk dengan dihentikannya bantuan pembangunan oleh donor asing yang menyumbang sekitar 70 persen pengeluaran publik di bawah pemerintahan Afghanistan sebelumnya. Hal tersebut melumpuhkan ekonomi nasional dan memaksa jutaan warga Afghanistan jatuh dalam kemiskinan. Sistem perawatan kesehatan publik di Afghanistan kekurangan anggaran dan terbebani selama bertahun-tahun.


Permasalahan meningkatnya angka kematian ibu ini, menjadikan PBB terus menghimbau kepada para pemimpin negara untuk memperhatikan perawatan dan mekanisme kesehatan khususnya bagi ibu hamil. Sehingga persentase angka kematian ibu dapat menurun dengan adanya tindakan pencegahan tersebut.


Membangun Solusi Fundamental Pencegahan Angka Kematian Ibu (AKI)


Dalam kapitalisme, kesehatan dikapitalisasi  dan kemiskinan tak terselesaikan. Seluruh aspek kehidupan di era kapitalisme ini tak lain dan tak bukan hanya berlandaskan asas manfaat saja. Setiap lini kehidupan rakyat dijadikan sebagai ladang memperoleh materi. Menjadikan negara hanya sebagai fasilitator korporasi. Dengan maraknya kasus AKI ini, otomatis membuka kebobrokan sistem kapitalisme dalam meri'ayah umat. Minimnya lapangan pekerjaan, mahalnya bahan pokok yang cukup, pendidikan yang tak terjamin, serta pelayanan kesehatan yang seadanya menjadi ciri khas dari sistem kapitalisme. Solusi teknis yang diterapkan tak cukup memberikan dampak besar dan menyeluruh bagi masyarakat. Namun, diperlukan solusi fundamental untuk menangani problematika yang terjadi. Kebijakan negara yang tak menemukan solusi Fundamental akan tetap pada poros permasalahan yang merugikan rakyat.


Berbeda halnya dengan sistem Islam, yang menjadikan pelayanan kepada ummat sebagai suatu kewajiban. Terutama dalam hal ini pelayanan kesehatan. Apalagi hal ini berhubungan dengan generasi yang senantiasa beribadah kepada Allah dan menjadi salah satu terwujudnya peradaban yang mulia. 


Dari ‘Uqbah bin ‘Amir radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa 

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

 “Sungguh Allah sangat mengagumi seorang pemuda yang tidak menyimpang dari kebenaran.” (HR. Ahmad, 4:151. Syaikh Syu’aib Al-

Arnauth mengatakan bahwa hadits ini hasan lighairihi)


Dalam Islam, pelayanan kesehatan tak boleh diperjual belikan. Negara akan mengadakan kebijakan pembebasan biaya fasilitas kesehatan kepada masyarakat. Sehingga, seluruh problem yang berhubunhan dengan kesehatan termasuk peningkatan kasus AKI bisa diberantas dengan cepat dan tepat. Pencegahan terhadap berbagai permasalahan kesehatan juga dilakukan. Seperti tercipta nya lapangan pekerjaan yang efisien, bahan pokok yang murah dan dapat dijangkau oleh ekonomi masyarakat, sehingga persentase kemiskinan yang merupakan salah satu penyebab meningkatnya AKI dapat terentaskan.


Jaminan kesejahteraan rakyat dapat dikelola dan terealisasi dengan sistem ekonomi Islam. Khilafah akan mengatur mekanisme sistem ekonomi secara merata, adil dan baik melalui Baitul maal. Negara tak akan memberikan hak pengelolaan tersebut terhadap swasta. Sehingga tidak menimbulkan mudharat dan problematika bagi ummat. Senantiasa mengelola sumber daya alam yang ada dari segi kepemilikan individu, umum, maupun negara. Hasil pengelolaan sumber daya alam tersebut didistribusikan untuk kebutuhan seluruh rakyat dari segi pendidikan, kesehatan, gratis. Ditambah lagi dengan biaya bahan pokok yang murah dan terjangkau.


Kesejahteraan hidup rakyat dalam negara khilafah terpenuhi tanpa adanya pemberdayaan perempuan dalam dunia kerja. Dikarenakan, dalam Islam seorang perempuan khususnya ibu, mencari nafkah bukanlah tanggung jawab utama. Seorang ibu harus fokus untuk mendidik anak, memposisikan dirinya sebagai madrastul ula. Mewujudkan agen of change di masa depan. Serta Mengatur rumah tangga.


Diungkapkan seorang penyair dalam bait syairnya:


الأم مدرسة إذا أعددتَها


أعددتَ شَعْباً طَيِّبَ الأعراق


Ibu adalah sebuah madrasah (tempat pendidikan) yang jika kamu menyiapkannya

Berarti kamu menyiapkan (lahirnya) sebuah masyarakat yang baik budi pekertinya (Dinukil oleh syaikh Shaleh al-Fauzan dalam kitab “Makaanatul mar-ati fil Islam” (hal. 5)).


Dijelaskan dalam kitab Nizham Al-Islam oleh Syeikh Taqiyuddin An-Nabhani, bahwasannya hukum asal seorang perempuan adalah ibu dan pengatur rumah tangga. Perempuan merupakan kehormatan yang wajib dijaga. Seluruh kebutuhan pokok setiap individu masyarakat harus dijamin pemenuhannya secara sempurna. Juga harus dijamin kemungkinan setiap individu untuk dapat memenuhi kebutuhan sekunder semaksimal mungkin. 


Dengan ini, perubahan sistem menjadi solusi yang fundamental terhadap permasalahan ini, yaitu mengganti sistem sekulerisme kapitalisme yang memisahkan antara agama dengan kehidupan, yang dimana sumber peraturannya bukan berasal dari hukum Syara' melainkan aturan manusia, Menjadi sistem Islam dalam bingkai khilafah Islamiyyah yang menerapkan hukum Syara' secara menyeluruh. 




Refrensi : 


Kitab Nizham Al-Islam Karya Syeikh Taqiyuddin An-Nabhani 


 https://muslim.or.id/2734-ibu-sungguh-begitu-mulia-peranmu.html


https://www.google.com/amp/s/www.voaindonesia.com/amp/tingkat-kematian-ibu-melahirkan-di-afghanistan-tertinggi-di-asia/6976992.html


https://www.google.com/amp/s/www.voaindonesia.com/amp/6976272.html


https://youtu.be/OZGUZ896Xp0 (Muslimah Media Center)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

DRAMA KEHIDUPAN DI NEGARA KONOHA

Oleh : Asma Dzatin Nithaqain Barang siapa yang jernih hatinya, akan diperbaiki pula oleh Allah pada apa yang nyata diwajahnya, “Umar bin Khattab” MEDIA INDONESIA-Guru besar  Ilmu Gizi  fakultas ekologi Manusia IPB University Drajat Murtianto, mengungkapkan bahwa 50% penduduk Indonesia mengalami kelaparan tersembunyi  (hidden hunger). Hal itu disebabkan kekurangan zat gizi mikro berupa zat besi, yudium, asam folat,seng, vitamin A dan zat mikro lainnya.  “kualitas konsumsi pangan kita belum baik. Penelitian menunjukkan 1 dari 2 penduduk Indonesia tdak mampu membeli pangan hewani, buah dan sayuran yang mengandung zat gizi mikro. Mereka mengalami kelaparan tersembunyi. Disebut kelaparan tersembunyi karena seringkali tanda-tandanya tidak Nampak, namun sesungguhnya dampaknya sangat besar. Zat gizi mikro telah terbukti sebagai unsur gizi penting untuk peningkatan produktivitas kerja, kecerdasan dan imunitas,” jelasnya dikutip dari laman resmi IPB University, minggu (18/9).m...

KARTU PRAKERJA TAK MENJAMIN SEJAHTERA

Oleh : Ummu Khadijah Program Pengadaan Kartu Prakerja Program pengadaan kartu prakerja diyakini oleh pemerintah manjadi salah satu program dalam penanggulangan masalah pengangguran dan tingkat kemiskinan masyarakat. Apalagi dengan maraknya fenomena PHK (Pemutusan Hubungan Kerja) selama pandemi berlangsung. Selama pandemi COVID-19, program Kartu Prakerja disesuaikan menjadi semi bansos, yaitu memberikan program pendidikan senilai Rp 1 juta dan bansos senilai Rp 600 ribu per penerima untuk 4 bulan. Dilansir dari kumparan.com, Program kartu prakerja mulai digagas pada tahun 2019 dengan sistem pelatihan dan pengembangan skill para pekerja di masa depan dengan berbagai topik pelatihan yang disesuaikan dengan latar belakang peserta kartu prakerja. Namun, awal tahun 2020 diubah menjadi sistem semi bansos untuk perlindungan sosial. Adapun program Kartu Prakerja tahun 2023 akan dilakukan dengan skema normal seperti sebelum Pandemi COVID-19, bukan lagi bansos. Pemerintah telah menyiapkan dana Rp...

POTRET BURAM GENERASI TANPA VISI

Oleh :Ummu Khadijah Problematika Pemuda Merajalela Berbicara tentang pemuda, maka berbicara tentang generasi masa depan pembawa perubahan. Pemuda masa kini, diharapkan menjadi agen of change terutama dalam menegakkan dan menjalankan syariat islam. Tak mengarah ke hal yang lebih baik, malah mewujudkan kerusakan yang membuat problematika ummat semkin menggunung.  Seperti kasus-kasus yang terjadi beberapa waktu yang lalu. Seorang remaja tewas karena menghentikan paksa truk demi membuat konten, yang tengah melaju dari Exit Tol Gunung Putri, Desa Gunung Putri, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor. dilansir dari Republika.co.id, Kades Gunung Putri, Daman Huri menegaskan "Dua bulan terakhir ini kami sudah melakukan razia-razia di atas jam 00.00 WIB. Maka kami akan panggil (anak-anak tersebut), kami akan panggil kami akan berikan pembinaan kemudian sebelum dikembalikan. Kami berikan sanksi untuk membuat jera,”. Dalam hal ini, biasanya remaja yang terlibat dalam kasus usia  sekitar ...