Langsung ke konten utama

DRAMA KEHIDUPAN DI NEGARA KONOHA

Oleh : Asma Dzatin Nithaqain


Barang siapa yang jernih hatinya, akan diperbaiki pula oleh Allah pada apa yang nyata diwajahnya, “Umar bin Khattab”

MEDIA INDONESIA-Guru besar  Ilmu Gizi  fakultas ekologi Manusia IPB University Drajat Murtianto, mengungkapkan bahwa 50% penduduk Indonesia mengalami kelaparan tersembunyi  (hidden hunger). Hal itu disebabkan kekurangan zat gizi mikro berupa zat besi, yudium, asam folat,seng, vitamin A dan zat mikro lainnya. 

“kualitas konsumsi pangan kita belum baik. Penelitian menunjukkan 1 dari 2 penduduk Indonesia tdak mampu membeli pangan hewani, buah dan sayuran yang mengandung zat gizi mikro. Mereka mengalami kelaparan tersembunyi. Disebut kelaparan tersembunyi karena seringkali tanda-tandanya tidak Nampak, namun sesungguhnya dampaknya sangat besar. Zat gizi mikro telah terbukti sebagai unsur gizi penting untuk peningkatan produktivitas kerja, kecerdasan dan imunitas,” jelasnya dikutip dari laman resmi IPB University, minggu (18/9).mediaindonesia.com  

SERANG,KOMPAS.COM-Penyebab enam warga Baduy di kabupaten Lebak, Banten yang sebelumnya dianggap misterius akhirnya terungap. Kepala dinas kesehatan provinsi Banten dr. Ati Pramudji Hastuti mengatakan, keenam orang itu ternyata meninggal karena Tuberkolosis. “kasus TB (tuberkolosis) yang meninggal dunia (di Baduy),” kata Ati kepada wartawan usai menghadiri fokus grup discussion di kota Serang. Kamis (15/9/2022).

Rakyat Indonesia kelaparan, kok bisa? Masa sih? Indonesia kan Negara yang banyak sumber daya alamnya, tanahnya subur, belum lagi keragaman hayatinya, tanam apa saja bisa tumbuh. Tapi kenapa bisa rakyatnya keparan, lalu kemanakah hasil Sumber Daya Alam di Negara ini? Siapa yang menikmati hasil SDA itu?.  

Di Negara ini kemiskinan, kekerasan, korupsi, nepotisme sudah menjadi rahasia umum. Tidak ada lagi rasa kaget  apabila ada berita tentang  hal-hal seperti itu ditengah-tengah masyarakat, bahkan kasus kelaparan sekalipun. Sebab hal-hal tersebut  sudah menjadi trending topic yang sudah kadarluarsa  dimata masyarakat. Jangankan untuk saling menolong, untuk makan sendiri pun sulitnya minta ampun, kerja pagi untuk makan pagi, kerja sore untuk makan sore.  Di Negara Indonesia mencari pekerjaan sangatlah sulit, lebih-lebih sekarang ini pemerintah menaikkan harga BBM, sehingga rakyat merasa semakin kesulitan dalam mencari nafkah.  

Negara Indonesia dijuluki sebagai Negara seribu pulau, yang dimana tanahnya subur nan indah permai, tanam tongkat tumbuh pohon, saking suburnya tanah airku. Lalu bagaimana bisa rakyatnya kelaparan? Kemiskinan dimana-mana. Tidak sedikit rakyatnya mati bunuh diri karena tidak sanggup hidup melarat, yang lebih miris lagi pemeritah acuh tak acuh ketika melihat keadaan rakyatnya yang memprihatinkan, mereka sibuk memperkaya diri, mempertebal kantongnya sendiri. Seakan-akan rakyatnya hanya pengemis yang tak tahu diri, yang harus mereka lenyapkan dimuka bumi ini. Sawah dan ladang ditanami gedung dan pemukiman, pengusaha dan pemerintah makin maju, rakyat jelata dipukul mundur. Sehingga mata pencaharian rakyat kecil makin sempit.  

Rakyat diberi bantuan yang tak seberapa oleh pemerintah, mungkin hanya cukup untuk makan sehari saja, apalagi yang hidup di wilayah perkotaan mungkin hanya cukup untuk beli sabun mandi. Itupun bantuannya tidak tepat sasaran  yang kaya diberi, yang miskin tak dilirik, sungguh miris. Bahkan beragam fakta mengenaskan menimpa masyarakat mulai dari rumah yang dibongkar karena terjerat rentenir, mati misterius karena penyakit tak tertangani, hingga data akademik yang menyatakan bahwa 50% penduduk alami kelaparan tersembunyi. Semua yang dialami bukan kasus baru dan pasti terus akan berlanjut selama system sekuler kapitalis terus dipraktikka. 


Masih melekat di ingatan kisah khalifah Umar bin Khattab Ra. dan seorang wanita yang memasak batu untuk anak-anaknya yang kelaparan, walaupun secara tidak langsung wanita itu menghina khalifah Umar karena ketidak tahuannya, dengan mengatakan bahwa khalifah Umar tidak pantas menjadi pemimpin karena tidak mampun menjamin kebutuhan rakyatnya. Tapi Umar bin Khattab tidak merasa marah kepada wanita itu, melainkan merasa marah pada dirinya sendiri karena tidak mengetahui ada rakyatnya yang sedang kelaparan. Bahkan Umar sampai memikul sendiri sekarung gandum untuk diberikan kepada wanita tersebut. 

Kisah kepemimpinan Umar bin Abdul Azis yang dimana dinegara pimpinannya tidak ada rakyatnya miskin, rakyatnya hidup makmur dan berkecukupan, bahkan tidak ada satupun yang mau menerima zakat karena mereka merasa tidak berhak untuk mendapatkannya. 

Itulah Negara yang dipimpin oleh pemimpin yang menerapkan hukum Allah dalam membangun sebuah Negara, rakyat hidup makmur, negaranya bebas dari ketidak adilan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

KARTU PRAKERJA TAK MENJAMIN SEJAHTERA

Oleh : Ummu Khadijah Program Pengadaan Kartu Prakerja Program pengadaan kartu prakerja diyakini oleh pemerintah manjadi salah satu program dalam penanggulangan masalah pengangguran dan tingkat kemiskinan masyarakat. Apalagi dengan maraknya fenomena PHK (Pemutusan Hubungan Kerja) selama pandemi berlangsung. Selama pandemi COVID-19, program Kartu Prakerja disesuaikan menjadi semi bansos, yaitu memberikan program pendidikan senilai Rp 1 juta dan bansos senilai Rp 600 ribu per penerima untuk 4 bulan. Dilansir dari kumparan.com, Program kartu prakerja mulai digagas pada tahun 2019 dengan sistem pelatihan dan pengembangan skill para pekerja di masa depan dengan berbagai topik pelatihan yang disesuaikan dengan latar belakang peserta kartu prakerja. Namun, awal tahun 2020 diubah menjadi sistem semi bansos untuk perlindungan sosial. Adapun program Kartu Prakerja tahun 2023 akan dilakukan dengan skema normal seperti sebelum Pandemi COVID-19, bukan lagi bansos. Pemerintah telah menyiapkan dana Rp...

POTRET BURAM GENERASI TANPA VISI

Oleh :Ummu Khadijah Problematika Pemuda Merajalela Berbicara tentang pemuda, maka berbicara tentang generasi masa depan pembawa perubahan. Pemuda masa kini, diharapkan menjadi agen of change terutama dalam menegakkan dan menjalankan syariat islam. Tak mengarah ke hal yang lebih baik, malah mewujudkan kerusakan yang membuat problematika ummat semkin menggunung.  Seperti kasus-kasus yang terjadi beberapa waktu yang lalu. Seorang remaja tewas karena menghentikan paksa truk demi membuat konten, yang tengah melaju dari Exit Tol Gunung Putri, Desa Gunung Putri, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor. dilansir dari Republika.co.id, Kades Gunung Putri, Daman Huri menegaskan "Dua bulan terakhir ini kami sudah melakukan razia-razia di atas jam 00.00 WIB. Maka kami akan panggil (anak-anak tersebut), kami akan panggil kami akan berikan pembinaan kemudian sebelum dikembalikan. Kami berikan sanksi untuk membuat jera,”. Dalam hal ini, biasanya remaja yang terlibat dalam kasus usia  sekitar ...