Langsung ke konten utama

SISTEM KAPITALIS MERENGGUT HATI NURANI SEORANG IBU HINGGA TEGA MEMBUANG ANAK NYA



By : Hafizah Mujahidilla

Lagi, lagi dan lagi sistem ekonomi kapitalis menjadi sumber segala permasalahan yang ada di kehidupan. Krisis ekonomi menjadi pemicu segala hal, sehingga hal buruk yang tak seharusnya terjadi harus terjadi. Berada di dalam sistem sekuler dengan sistem ekonomi kapitalis mengundang maraknya kejahatan kian terus terjadi. Sehingga sosok yang penuh kasih sayang, penuh dengan rasa cinta kini harus berubah menjadi sosok yang tega membuang anak kandung nya sendiri. 


Di infokan, di temukan 2 balita yang berada di pinggir jalan yang sengaja di buang oleh ibu kandungnya sendiri lantaran terhempit ekonomi, sehingga pelaku tidak sanggup membiaya kebutuhan 2 balita tersebut. Ditemukan di pinggir jalan tepat nya di depan PT CBS yang di kawasan industri modern Cikande, kecamatan Kibin, kabupaten serang. Minggu (3 April 2022). 


Kedua balita tersebut di temukan oleh satpam yang bekerja di PT CBS. Kejadian kemarin satpam PT CBS menemukan dua orang balita berusia sekitaran 3 tahun dan 9 bulan di pinggir jalan kata Kapolsek Cikande, Salahudin saat di hubungi oleh kompas.com melalui sambungan telepon, Senin 4 April 2022. 


Menurut keterangan petugas keamanan PT CBS yang menemukan 2 balita tersebut. Kedua Bali itu di turunkan dari kendaraan sepeda bermotor oleh seorang perempuan bersamaan dengan tas berisikan pakaian dan botol susu di lokasi kejadian. Di duga wanita tersebut adalah ibu kandung nya yang sengaja membuang anak nya berharap ada seseorang yang membawah nya pulang dan mengurus serta merawat nya. 


Seorang ibu tidak akan tega membuang anak nya, karena dia sadar bawa itu adalah buah hati nya yang telah ia lahirkan penuh dengan perjuangan dan kasih sayang. Apalagi di usia yang masih Balia butuhlah sosok seorang ibu yang merawat nya. Bagaimana jadi nya jika seorang anak di buang di pinggir jalan, bagaimana nasib nya?. Terbukti bahwa hidup di sistem sekuler merenggut hati nurani seorang ibu. 


Dan peristiwa seperti ini bukan hanya sekali saja terjadi, tapi sudah berulang kali terjadi di berbagai tempat dengan motif yang sama yaitu faktor ekonomi. Selain faktor ekonomi yang mempengaruhi, faktor kurangnya pemahaman Islam juga dapat mempengaruhi nya. Seorang ibu yang sudah memiliki pemahaman agama ia tidak akan tega membuang anaknya, ia akan tetap merawat nya dengan penuh kesabaran Meksipun ujian ekonomi terus menerpa nya. 


Disini lah peran negara dalam mengatasi segala permasalahan Rakyat nya, baik ekonomi, sosial, Agama dan lain sebagainya. Begini lah jika kita hidup didalam sistem sekuler tidak ada jaminan kesejahteraan yang di dapatkan. Terbukti bahwa sistem sekuler Gagal bin cacat dalam mengatasi segala permasalahan yang terjadi. Lalu apa yang harus di harapkan? 


Ayolah upgrade, Islam sudah memberi solusi terbaik dalam mengatasi segala permasalahan. Karena telah terbukti bahwa hanya 250 kasus terjadi dalam waktu 1.300 tahun. Kurang bukti apa lagi? Islam mampu memberi kesejahteraan kepada rakyat nya. Yuk Kembali ke ajaran Islam 


Peluk jauh untuk para ibu-ibu yang sedang berjuang dalam mengatasi segala permasalahannya yang ada didalam kehidupan. Kau adalah sosok wanita tangguh yang mampu memikul bebas yang luar biasa banyak nya. Apapun terjadi tetaplah bersabar, dan yakin lah Allah tidak akan menguji hambanya di luar batas kemampuan nya. Ayo bu jemput kembali anak mu, anak mu butuh peluk hangat dan kasih sayang mu.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

DRAMA KEHIDUPAN DI NEGARA KONOHA

Oleh : Asma Dzatin Nithaqain Barang siapa yang jernih hatinya, akan diperbaiki pula oleh Allah pada apa yang nyata diwajahnya, “Umar bin Khattab” MEDIA INDONESIA-Guru besar  Ilmu Gizi  fakultas ekologi Manusia IPB University Drajat Murtianto, mengungkapkan bahwa 50% penduduk Indonesia mengalami kelaparan tersembunyi  (hidden hunger). Hal itu disebabkan kekurangan zat gizi mikro berupa zat besi, yudium, asam folat,seng, vitamin A dan zat mikro lainnya.  “kualitas konsumsi pangan kita belum baik. Penelitian menunjukkan 1 dari 2 penduduk Indonesia tdak mampu membeli pangan hewani, buah dan sayuran yang mengandung zat gizi mikro. Mereka mengalami kelaparan tersembunyi. Disebut kelaparan tersembunyi karena seringkali tanda-tandanya tidak Nampak, namun sesungguhnya dampaknya sangat besar. Zat gizi mikro telah terbukti sebagai unsur gizi penting untuk peningkatan produktivitas kerja, kecerdasan dan imunitas,” jelasnya dikutip dari laman resmi IPB University, minggu (18/9).m...

KARTU PRAKERJA TAK MENJAMIN SEJAHTERA

Oleh : Ummu Khadijah Program Pengadaan Kartu Prakerja Program pengadaan kartu prakerja diyakini oleh pemerintah manjadi salah satu program dalam penanggulangan masalah pengangguran dan tingkat kemiskinan masyarakat. Apalagi dengan maraknya fenomena PHK (Pemutusan Hubungan Kerja) selama pandemi berlangsung. Selama pandemi COVID-19, program Kartu Prakerja disesuaikan menjadi semi bansos, yaitu memberikan program pendidikan senilai Rp 1 juta dan bansos senilai Rp 600 ribu per penerima untuk 4 bulan. Dilansir dari kumparan.com, Program kartu prakerja mulai digagas pada tahun 2019 dengan sistem pelatihan dan pengembangan skill para pekerja di masa depan dengan berbagai topik pelatihan yang disesuaikan dengan latar belakang peserta kartu prakerja. Namun, awal tahun 2020 diubah menjadi sistem semi bansos untuk perlindungan sosial. Adapun program Kartu Prakerja tahun 2023 akan dilakukan dengan skema normal seperti sebelum Pandemi COVID-19, bukan lagi bansos. Pemerintah telah menyiapkan dana Rp...

POTRET BURAM GENERASI TANPA VISI

Oleh :Ummu Khadijah Problematika Pemuda Merajalela Berbicara tentang pemuda, maka berbicara tentang generasi masa depan pembawa perubahan. Pemuda masa kini, diharapkan menjadi agen of change terutama dalam menegakkan dan menjalankan syariat islam. Tak mengarah ke hal yang lebih baik, malah mewujudkan kerusakan yang membuat problematika ummat semkin menggunung.  Seperti kasus-kasus yang terjadi beberapa waktu yang lalu. Seorang remaja tewas karena menghentikan paksa truk demi membuat konten, yang tengah melaju dari Exit Tol Gunung Putri, Desa Gunung Putri, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor. dilansir dari Republika.co.id, Kades Gunung Putri, Daman Huri menegaskan "Dua bulan terakhir ini kami sudah melakukan razia-razia di atas jam 00.00 WIB. Maka kami akan panggil (anak-anak tersebut), kami akan panggil kami akan berikan pembinaan kemudian sebelum dikembalikan. Kami berikan sanksi untuk membuat jera,”. Dalam hal ini, biasanya remaja yang terlibat dalam kasus usia  sekitar ...