Langsung ke konten utama

TERUSLAH BERDAKWAH, TUNTASKAN DIRI DIHADAPAN-NYA

Oleh : Media Umat

Barangsiapa mencontohkan dalam Islam suatu contoh yang baik, maka ia akan mendapatkan pahalanya, dan pahala orang yang melakukannya setelahnya; tanpa berkurang sesuatu apapun dari pahala mereka. Dan barangsiapa yang mencontohkan dalam Islam suatu contoh yang buruk, maka ia menanggung dosanya dan dosa orang yang mengerjakannya setelah dia, tanpa berkurang sesuatu pun dari dosa-dosa mereka.” (HR. Muslim).


Hadits mulia dengan rangkaian kata-kata yang indah di atas, memberikan energi besar bagi seorang muslim untuk senantiasa dalam kebaikan dan menjauhi keburukan. Setiap kebaikan adalah kepastian mendatangkan pahala untuk diri sendiri. Sebaliknya keburukan, tak hanya dosa yang dituai tapi kehidupan akan dilingkupi pengaruh negatif dari keburukan tersebut.


Bagi muslim tak hanya mencukupkan kebaikan tersebut untuk diri sendiri. Tapi mendakwahkan kebaikan tersebut kepada yang lain. Pun sama berusaha menjauhkan diri dari keburukan sekaligus mencegah keburukan pada orang lain. Karena kebaikan dan keburukan yang dilakukan berpotensi menjadi pahala dan dosa jariyah.


Salah satu kebahagiaan tak terkira bagi seorang muslim adalah ketika dia meninggal mendapati pahala masih mengalir untuknya. Karena pahala tersebut diperoleh dari kebaikan orang-orang yang diseru dalam dakwahnya. Pahala ini tak hanya menerangi alam kuburnya, tapi mengantarkannya pada taman syurga dan keridhaan Allah. 


Sebaliknya kecelakaan yang amat besar bagi seorang muslim ketika dia meninggal mendapati dosa masih mengalir untuknya. Karena dosa tersebut diperoleh dari keburukan orang-rang yang mencontoh perbuatan buruknya di dunia. Dosa ini tak hanya menyiksanya di alam kuburnya, tapi mengantarkannya pada tempat kembali terburuk dan kemurkaan Allah.


Dengan ini, pengemban dakwah harus selalu semangat menyampaikan Islam. Bergerak dan beraktivitas karena Allah dan terus memantaskan dirinya di hadapanNya. Karena dakwah yang berpahala besar, dipastikan ada ujian dan rintangannya. Seperti yang dialami oleh Rasulullah Saw dan para sahabat. Pengemban dakwah harus bergerak. 


Mengorbankan tenaga, waktu, harta bahkan jiwa, yang pasti menguras peluh dan air mata. Dakwah dengan keikhlasan mengharap ridhaNya, kesadaran akan kewajiban di pundaknya dan keyakinan akan pertolongan Allah.

 

Mengazzamkan diri untuk berjalan dalam ketaatan dan menjauhi kemaksiatan yang membinasakan. Menyibukkan diri dengan menjalankan ibadah wajib dan sunnah. Menghadiri majelis ilmu yang mempelajari Al Quran, hadits dan tsaqafah Islam lainnya. Serta berkumpul dengan sahabat saleh dan salehah yang saling mendukung satu sama lainnya dalam dakwah amar ma’ruf nahi munkar.

 

Wallahu a’lam bish-shawab.

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

DRAMA KEHIDUPAN DI NEGARA KONOHA

Oleh : Asma Dzatin Nithaqain Barang siapa yang jernih hatinya, akan diperbaiki pula oleh Allah pada apa yang nyata diwajahnya, “Umar bin Khattab” MEDIA INDONESIA-Guru besar  Ilmu Gizi  fakultas ekologi Manusia IPB University Drajat Murtianto, mengungkapkan bahwa 50% penduduk Indonesia mengalami kelaparan tersembunyi  (hidden hunger). Hal itu disebabkan kekurangan zat gizi mikro berupa zat besi, yudium, asam folat,seng, vitamin A dan zat mikro lainnya.  “kualitas konsumsi pangan kita belum baik. Penelitian menunjukkan 1 dari 2 penduduk Indonesia tdak mampu membeli pangan hewani, buah dan sayuran yang mengandung zat gizi mikro. Mereka mengalami kelaparan tersembunyi. Disebut kelaparan tersembunyi karena seringkali tanda-tandanya tidak Nampak, namun sesungguhnya dampaknya sangat besar. Zat gizi mikro telah terbukti sebagai unsur gizi penting untuk peningkatan produktivitas kerja, kecerdasan dan imunitas,” jelasnya dikutip dari laman resmi IPB University, minggu (18/9).m...

KARTU PRAKERJA TAK MENJAMIN SEJAHTERA

Oleh : Ummu Khadijah Program Pengadaan Kartu Prakerja Program pengadaan kartu prakerja diyakini oleh pemerintah manjadi salah satu program dalam penanggulangan masalah pengangguran dan tingkat kemiskinan masyarakat. Apalagi dengan maraknya fenomena PHK (Pemutusan Hubungan Kerja) selama pandemi berlangsung. Selama pandemi COVID-19, program Kartu Prakerja disesuaikan menjadi semi bansos, yaitu memberikan program pendidikan senilai Rp 1 juta dan bansos senilai Rp 600 ribu per penerima untuk 4 bulan. Dilansir dari kumparan.com, Program kartu prakerja mulai digagas pada tahun 2019 dengan sistem pelatihan dan pengembangan skill para pekerja di masa depan dengan berbagai topik pelatihan yang disesuaikan dengan latar belakang peserta kartu prakerja. Namun, awal tahun 2020 diubah menjadi sistem semi bansos untuk perlindungan sosial. Adapun program Kartu Prakerja tahun 2023 akan dilakukan dengan skema normal seperti sebelum Pandemi COVID-19, bukan lagi bansos. Pemerintah telah menyiapkan dana Rp...

POTRET BURAM GENERASI TANPA VISI

Oleh :Ummu Khadijah Problematika Pemuda Merajalela Berbicara tentang pemuda, maka berbicara tentang generasi masa depan pembawa perubahan. Pemuda masa kini, diharapkan menjadi agen of change terutama dalam menegakkan dan menjalankan syariat islam. Tak mengarah ke hal yang lebih baik, malah mewujudkan kerusakan yang membuat problematika ummat semkin menggunung.  Seperti kasus-kasus yang terjadi beberapa waktu yang lalu. Seorang remaja tewas karena menghentikan paksa truk demi membuat konten, yang tengah melaju dari Exit Tol Gunung Putri, Desa Gunung Putri, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor. dilansir dari Republika.co.id, Kades Gunung Putri, Daman Huri menegaskan "Dua bulan terakhir ini kami sudah melakukan razia-razia di atas jam 00.00 WIB. Maka kami akan panggil (anak-anak tersebut), kami akan panggil kami akan berikan pembinaan kemudian sebelum dikembalikan. Kami berikan sanksi untuk membuat jera,”. Dalam hal ini, biasanya remaja yang terlibat dalam kasus usia  sekitar ...